3.6.11

Wanita sukses itu sulit jodoh ?

Wong wadon kuwi wong Wingking adalah istilah dalam bahasa jawa yang berarti orang perempuan itu tugasnya di belakang atau di dapur saja. Namun istilah ini sudah jarang sekali kita dengar di tengah tengah masyarakat kita. Mungkin juga karena sudah di anggap usang dan tidak sesuai dengan perkembangan jaman. Istilah emansipasi wanita lebih bisa di terima oleh masyarakat kita saat ini, terutamam bagi kaum wanita pastinya. Semenjak R.A. Kartini berjuang bagi wanita wanita di sekitarnya supaya bisa memperoleh pendidikan seperti halnya kaum pria, perlahan tapi pasti para wanita menuntut kesetaraan gender. Mereka terjun dalam dunia yang dulunya hanya di dominasi oleh kaum pria. Baik dunia politik, usaha, olah raga, otomotif( kecuali tambal ban kali ya?!) dan lain lain. Para wanita mampu menunjukkan eksistensi mereka. Bahkan tak jarang mereka mampu berkarya dan mencapai posisi lebih tinggi dari pria. Saat mereka mengejar karir dan sudah mencapai kesuksesan, maka akan memperoleh kebanggaan, kehormatan, materi dan lain lain, timbul permasalahan baru yang mungkin dulu masalah ini sempat di nomor duakan. permasalahannya adalah kesulitan dalam menjalin hubungan dengan lawan jenis. kita ulangi sekali lagi, sulit jodoh.
fenomena sulit jodoh ini bukan hal baru bagi para wanita sukses. namun perlu kita bahas sebagai bahan
pertimbangan bagi para wanita pengejar karir. Saat mengejar karir mereka biasanya menunda untuk urusan yang satu ini, inilah awal timbulnya masalah tadi. Kenapa?
Karena Saat mereka sudah meraih apa yang mereka harapkan dan mulai memikirkan pasangan sudah agak telat. karena biasanya pria sebayanyapun atau lebih tua sudah pada menikah. Jadi stocknya terbatas.

Wanita yang berhasil dalam karir mempunyai materi yang cukup, logika lebih maju, mandiri dan lain lain. Karena hal inilah mereka akhirnya lebih selektif dalam memilih pasangan. mereka punya standar dalam memilih pasangan, misal lebih banyak materi, lebih tua, lebih cerdas, lebih wibawa, lebih tinggi posisinya dan lain lain. Maka stock pria yang mereka harapkan lebih terbatas lagi. Namun hal ini tidak bisa di salahkan, mengingat dalam negri ini mayoritas masih menganut paham patrilineal. Jadi merekapun menginginkan pria yang melebihi dari dia. Dan bila sang wanita ini menurunkan standar mereka, bukan berarti lebih gampang mendapatkan pasangan. Kenapa? karena para pria pun kebanyakan akan minder pada wanita yang mempunyai posisi sosial lebih tinggi. Pria kebanyakan hatinya tidak ihklas jika pasangannya mempunyai penghasilan yang lebih tinggi, ego mereka akan terluka. Saat berkenalan dengan kerabat atau koneksi dari sang Wanita akan menjadi beban psikologis tersendiri jika posisi sosial sang pria lebih rendah. Pria kawatir bila status sebagai kepala rumah tangga, yang biasanya punya wewenang mengambil keputusan, harus di hormati, di layani akan bergeser. Mengingat sang istri juga biasanya mampu mengambil keputusan dalam dunia kerja, mampu mencari materi dan juga mandiri.
Jadi mencari pasangan sesuai standar sulit, di bawah standar juga sulit, ujung ujungnya orang tua biasanya turun tangan membantu mencarikan pasangan yang belum tentu sesuai dengan hati sang wanita. Maka para wanita muda yang lagi mengejar karir, mungkin bahasan atau opini yang berwawasan sempit dari saya ini bisa di jadikan pertimbangan, tanpa harus menjadikan bahasan ini sebagai penghalang menggapai kesuksesan dalam berkarir. Bagi yang sudah terlanjur, ya banyak berdoa lagi supaya di berikan jalan yang terbaik. Ya, semuanya tergantung dari pembaca dalam menyikapi kasus ini. Semua punya pendapat dan pandangan yang berbeda dalam menilai suatu hal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar