7.6.11

Alergi Susu Sapi

Jika bayi anda mengalami alergi seperti diare berdarah, muntah, sesak nafas, timbul gatal gatal dan ruam dan pembengkakan pada kulit, bisa jadi bayi anda alergi terhadap susu sapi atau formula. Memang gejalanya hampir sama dengan gejala gangguan kesehatan lainnya.
Apalagi gejala itu biasanya timbul beberapa hari setelah minum susu sapi atau formula. Namun jika menjumpai darah dalam feces bayi anda, kemungkinan bayi anda alergi susu sapi atau formula. Jadi konsultasikan masalah ini dengan dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan mengenai kasus ini.
Biasanya akan di suruh menghentikan sementara pemberian susu sapi atau formula selama seminggu baru di suruh minum lagi. Setelah itu akan terlihat reaksi tubuh sang bayi bagaimana. Biasanya juga di adakan pemeriksaan laboratorium untuk feces, darah serta akan di masukkan sejumlah kecil susu sapi ke bawah kulit si bayi. apakah benar bayi tersebut alergi terhadap susu sapi atau tidak. 
Biasanya bayi yang alergi terhadap susu sapi juga alergi terhadap susu kambing atau domba. Hal ini di sebabkan alergi terhadap protein susu sapi. Namun jika memang alergi terhadap protein susu sapi maka seiring bertambahnya usia dan membaiknya kondisi tubuh maka alergi tersebut akan hilang. 
Alergi ini disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh atau immune system salah mendeteksi. Karena protein susu sapi di indikasikan sebagai sesuatu yang berbahaya bagi tubuh, maka sistem kekebalan tubuh akan bereaksi dengan melawannya berupa alergi. 
Jika anak anda terkena alergi susu sapi maka tips berikut bisa berguna bagi anda.
1. Hentikan sementara konsumsi susu fomula yang berbahan dari sapi pada bayi anda. gantilah dengan susu formula yang terbuat dari kedelai. untuk mengganti kebutuhan asam amino bayi maka berikanlah telur atau ikan.
2. Jika sang ibu masih menyusui maka sang ibu juga sementara waktu harus berhenti mengkonsumsi susu formula yang terbuat dari susu sapi. karena susu sapi ini bisa tersalurkan melalui ASI.
3. Dalam waktu dua sampai empat minggu biasanya alergi akan menghilang. Namun konsumsi susu sapi pada bayi anda jangan di hentikan. karena kandungan asam amino pada susu yang terbuat dari kedelai tidak selengkap susu sapi. susu kedelai tidak mengandung methionin dan tryptophan. dua zat penting tersebut berguna untuk proses pengolahan informasi otak. jadi setelah tidak ada alergi lagi maka susu sapi tetap di berikan dengan cara mencampur dengan susu kedelai secara bertahap. sebagai contoh, jika dalam pembuatan satu kali saji di sarankan tiga sendok, maka dua sendok susu kedelai dan yang satu sendok adalah susu sapi. Jika tidak terjadi alergi, lanjutkan sampai satu minggu. kemudian dalam pembuatan satu kali saji, buat satu sendok susu kedelai dan yang dua sendok dari susu sapi. kemudian satu minggu setelahnya baru susu sapi sepenuhnya.

Sumber informasi :
                              1. Website : IbudanBalita.com
                              2. Website : Tipsbayi.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar