24.6.11

Stimulasi Pada Anak

Dua hal penunjang pengembangan otak adalah nutrisi yang tepat dan stimulasi pada anak. Untuk nutrisi sedikit tidaknya telah saya bahas dalam artikel sebelumnya yakni ukurlah lingkar kepala anak. Untuk artikel kali ini kita akan membahas masalah stimulasi pada anak. 
Awalnya serabut syaraf otak bayi saat lahir hanya berupa titik titik. Namun dengan stimulasi yang di berikan secara rutin akan membuat serabut tersebut berkembang dan mepunyai banyak cabang. Jadi sangat perlu di usia satu sampai lima tahun anak mendapat stimulasi untuk mempercepat perkembangan otaknya. Walau Tanpa kita sadari sebetulnya anak juga dengan aktif mencoba melakukan stimulasi pada dirinya sendiri. Seperti mengoceh, merangkak, berjalan, dan lain lain. Jadi yang kita lakukan adalah membantunya untuk lebih aktif lagi melakukan stimulasi. 
Para orang tuapun telah melakukan stimulasi pada anak walaupun banyak dari mereka yang tidak tahu bahwa dengan melakukan stimulasi tersebut akan sangat membantu perkembangan otak anak mereka. Jadi yang di lakukan para orang tua itu hanya meniru orang orang sekitar mereka, bagaimana cara merawat anak mereka dengan stimulai stimulasi yang di berikan. Salah satu contoh selalu mengajak berkomunikasi anak dengan cara mengajak bicara saat mengganti popok, memandikan, ataupun saat memberi makan, walaupun anak mereka belum bisa berbicara. namun tindakan tersebut dapat memberi rangsangan pada anak untuk memberikan reaksi dengan mengoceh ataupun tertawa.
Stimulasi di berikan dengan sasaran pengembangan empat aspek. Yakni motorik kasar, motorik halus, bahasa dan kecerdasan. Motorik kasar ini meliputi kemampuan secara fisik, seperti telentang, tengkurap, merangkak, berjalan, melompat berdiri satu kaki dan lain lain. Jadi stimulasi ini di berikan pada anak sambil bermain sehingga menimbulkan rasa antusias dan senang pada anak untuk mengikuti stimulasi yang kita berikan. namun kita juga harus memperhatikan faktor keamanan dan kenyamanan dalam memberikan stimulasi ini. Salah satu contoh memberikan ruang yang cukup saat mereka mulai belajar berjalan dan terbebas dari benda benda yang membahayakan, untuk menghindari benturan atau hal lainnya. Motorik halus itu berhubungan dengan kemampuan menggunakan jari, koordinasi mata, memegang benda, membuka kancing baju dan lain lain. Jadi kita bisa memberikan padanya mainan yang mempunyai bunyi bunyian saat di goyang. kita coba bunyikan dari sisi kiri dan berpindah ke kanan, kita akan melihat bola mata anak mengikuti mainan itu dan mencoba meraihnya. Atau juga kita bisa memberikan benda benda lain untuk di pegang dan di buat mainan olehnya. Untuk aspek kecerdasan, kita bisa memberikan gambar gambar dan menjelaskan fungsinya, memberikan berbagai gambar dengan warna warna cerah, belajar berhitung, dan memberikan mainan mainan edukatif yang banyak di jual di toko toko mainan atau perlengkapan bayi. Untuk aspek bahasa dapat di mulai dengan memperkenalkan nama nama orang sekitarnya, mengajak bercerita, dan lain lain. Ok, itu informasi yang bisa saya bagikan kali ini. bahan informasi tersebut saya dapatkan dari majalah Sehat edisi 13-19 Mei 2011 dan dari blog www.ihs-ihs.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar