Jika orang bertanya di mana monkey forest itu, pasti jawabannya adalah Sangeh wilayah Petang, Badung. Padahal di Bali ini banyak ada monkey forest atau huntan yang banyak monyetnya dan di jadikan obyek wisata. Salah satunya adalah monkey forest Ubud ini. Memang keberadaan monkey forest Sangeh jauh lebih di kenal terutama oleh wisatawan domestik.
Jika anda sedang mengunjungi Puri Sahren Agung Ubud, sempatkan mampir ke Monkey Forest Ubud. Jaraknya cukup dekat, tidak sampai 10 menit bila naik kendaraan bermotor. Suasana nyaman dan udara cukup sejuk di area monkey forest ini. seperti obyek wisata lain, sepanjang jalan dan area dekat monkey forest Ubud ini dipenuhi art shop, baik produk pakaian, ukiran maupun kerajinan tangan lain. Tidak ketinggalan rumah makan dan penginapan berjajar di sepanjang jalan.
Namun untuk obyek wisata di kawasan Ubud dan wilayah lain yang masih di dalam wilayah kabupaten Gianyar ini cukup mahal untuk untuk ukuran kocek wisatawan domestik. 
Tarif masuk ke obyek wisata bisa 3 atau 4 kali lipat di banding dengan obyek wisata lain kabupaten. salah satu contohnya ya monkey forest ini. Tarifnya mencapai Rp 20.000,- baik wisatawan domestik maupun asing. Padahal obyek wisata daerah lain rata-rata cuma Rp 5.000,- Pisang yang di jajakan para penjual juga sekitar Rp 20.000 per sisirnya. Menurut hemat saya sih, 
harusnya ada perbedaan tarif untuk turis domestik dan mancanegara. Jangankan warga kabupaten lain, warga dari kabupaten Gianyar sendiripun masih banyak yang belum masuk area wisata ini. Salah satu penyebabnya ya itu tadi, tarif terlalu mahal untuk warga lokal. Mungkin untuk waktu ke depan, hal ini perlu jadi bahan pertimbangan kali ya?! Bagaimana, masih tertarik untuk berkunjung ke monkey forest Ubud? mungkin perlu di pertimbangkan lagi ya hehehe....
Tarif masuk ke obyek wisata bisa 3 atau 4 kali lipat di banding dengan obyek wisata lain kabupaten. salah satu contohnya ya monkey forest ini. Tarifnya mencapai Rp 20.000,- baik wisatawan domestik maupun asing. Padahal obyek wisata daerah lain rata-rata cuma Rp 5.000,- Pisang yang di jajakan para penjual juga sekitar Rp 20.000 per sisirnya. Menurut hemat saya sih, harusnya ada perbedaan tarif untuk turis domestik dan mancanegara. Jangankan warga kabupaten lain, warga dari kabupaten Gianyar sendiripun masih banyak yang belum masuk area wisata ini. Salah satu penyebabnya ya itu tadi, tarif terlalu mahal untuk warga lokal. Mungkin untuk waktu ke depan, hal ini perlu jadi bahan pertimbangan kali ya?! Bagaimana, masih tertarik untuk berkunjung ke monkey forest Ubud? mungkin perlu di pertimbangkan lagi ya hehehe....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar