27.4.12

Ambisi

berbekal sedikit informasi
kuserang lawan tiada henti
hancurkan lawan yang tiada arti

namun jauhlah harapan hati
kemenangan tiada juga hampiri
gagal oleh satu kata yakni ambisi

ohhh....bodohnya diri
karna ambisi lupakan strategi
lupa kenali lawan dengan pasti

serangan jadi tiada arti
lelah dan bentangan asa tlah selimuti
saat lawan tetap tegar berdiri

wahai semangat yang hampir mati
kobarkan dirimu dalam dada ini
mari maju kembali

kenali lawan dengan pasti
susunlah strategi
tuk capai kemenangan sejati


Oleh: Ben99



Git-Git Twin Waterfall, Singaraja-Bali



ya itulah namanya, Git-git twin waterfall yang berarti air terjun kembar Git-git. Berlokasi di daerah Singaraja tidak jauh dari air terjun Git-git yang lain. Kalau di banding dengan air terjun di Jawa timur seperti air terjun Madakaripura ( lereng gunung Bromo ) dan Grojogan Sewu ( lereng gunung Lawu ), maka air terjun kembar Git-git ini terbilang kecil. Namun letaknya tak jauh beda yakni di dataran tinggi dan berudara cukup dingin membuat kita betah untuk berlama lama menikmati suasana alam yang ada. Dari parkir di pinggir jalan raya kita masih harus melewati jalan setapak kira kira 300 meter baru kita menjumpai aliran sungai dari air terjun kembar ini. Di dekat pos ada seutas tali tambang yang tergantung di tengah tengah aliran sungai. Banyak pengunjung yang menggunakan tali tambang ini untuk melintas sungai ala Tarzan hingga sampai ke seberang. Cukup menyenangkan dan menegangkan bagi yang belum terbiasa dengan kegiatan outbond ala flying fox gitu. Airnya cukup jernih dan menyegarkan, namun untuk di area air terjun kembar ini tidak ada yang mandi seperti halnya di air terun Git-git yang lain yang letaknya tidak jauh dari situ. Tidak ada salahnya jika menyempatkan diri mampir jika kita ke air terjun Git-git terus ke air terjun kembar ini.

Gendong Monyet

Suatu hari ada seorang ibu yang naik bis kota. Tangan kirinya sedang menenteng tas dan tangan kanannya sedang menggendong anaknya yang masih kecil, kira kira masih berumur Satu tahun setengah. Anaknya berkulit hitam, berbibir manyun, berhidung pesek dan lebar. Manakala sang ibu naik lewat pintu depan bis, berkomentarlah sang sopir tentang anaknya. kontan sang ibu marah marah karena tersinggung anaknya di katakan jelek seperti bukan anak manusia. Sang ibu terus mengomel sambil pergi ke arah bangku belakang untuk  duduk. Kebetulan di sebelah bangku belakang yang kosong duduk seorang kakek.


Kakek : kenapa tho bu...kok terus ngomel?
Ibu   : Itu lho!...sopir sialan gak bisa jaga mulutnya...
Kakek : memangnya kenapa sopirnya?
Ibu   : Masak anakku di bilang jelek seperti bukan anak manusia.
Kakek : Kurang ajar sekali itu sopir. Sana, tempeleng aja dia bu!!!
Ibu   : gitu ya kek, di tempeleng aja ya? biar kapok!
Kakek : iya bu, sini biar saya yang gendong dulu monyet yang ibu gendong.
Ibu   : Apa kakek bilang!!!
Kakek : kok malah marah sama saya?!

Bertanya Sama Kambing

Suatu hari Jono pergi ke pasar untuk menjual kambingnya. Dengan agak tergesa dia berjalan takut kesiangan. Di tengah perjalanan dia ketemu Joni.

Joni : Tumben siang siang gini kamu kok bawa monyet?
Jono : heh...kamu buta ya?! tahu aku bawa kambing kok di bilang bawa monyet...
Joni : diam kamu! ku gak tanya sama kamu.
Joni : memang kamu ngomong sama siapa?
Joni : sama kambingmu, mang kamu pikir ku ngomong sama siapa?
Jono : sialan kamu...

Kaki Tua

Suatu hari seorang kakek pergi ke dokter untuk memeriksakan kaki kirinya yang sering sakit. Setelah melalui beberapa diagnosa maka dokter tersebut ambil kesimpulan.

Kakek : bagaimana dengan kaki saya dok?
Dokter: ahh...biasa itu pak, hal itu di sebabkan usia kaki bapak memang sudah tua.
Kakek : maksud dokter gimana sih?
Dokter: ya saat usia kaki yang telah berumur akan mengalami masalah dengan kesehatan.
Kakek : ah gak mungkin itu dok. Orang kaki kiri saya usianya sama kok dengan kaki kanan saya. Kok dokter bilang sakit yang saya alami di bilang karena usia.
Dokter: ????...
 

19.4.12

Kintamani-Danau dan gunung Batur, Bangli-Bali


Dari Denpasar kita bisa lewat jalan Tohpati ke Batu Bulan lalu ke Singapadu, Ubud, Payangan dan terus mengikuti jalan (cuma satu jalan utama ) tidak usah belok sampai mentok ketemu pertigaan. Di sana kita sudah sampai Kintamani, sepanjang jalan baik belok kiri maupun kanan kita akan melihat pemandangan danau dan gunung Batur yang indah. Namun untuk menyaksikan keindahan pemandangan danau ini biasanya kita belok kanan karena di sana ada tempat khusus untuk menyaksikannya dan jalur menuju ke danaunya langsung. selain itu juga ada museum gunung berapi. Udaranya cukup dingin apalagi menjelang sore. Di jamin deh bakal betah berlama lama melihat indahnya pemandangan Kintamani ini. Biasanya Kintamani ini menjadi satu paket tour dengan Batu Bulan ( atraksi tari Barong ) Ubud ataupun Gianyar karena merupakan satu jalur. Di sini nampak fotoku bersama anggota teamku dari cabang Bali Galeria ( Wayan Juniari, Asih, Widi, Ketut Rediase ).

Monumen Bajra Sandi Renon, Denpasar


Monumen ini sebenarnya namanya monumen Perjuangan Rakyat Bali namun karena bentuknya yang seperti genta atau Bajra ( bahasa Bali ) maka lebih di kenal dengan monumen Bajra Sandi. Di dalamnya terdapat Fragment atau replika perjuangan rakyat Bali. Monumen ini terletak di sebuah lapangan yang besar, dan mungkin terbesar di Bali. Namun sepertinya wisatawan kurang berminat pada Monumen ini, karena jumlah kunjungan kurang seberapa. Sejauh yang ku lihat sih wisatawan dari asia, entah Jepang, Taiwan, atau Korea ku juga kurang tahu, mukanya hampir sama sih. Lain halnya dengan lapangannya itu sendiri yang biasa di sebut lapangan Niti Mandala Renon. Pada pagi dan sore hari banyak orang berolah raga di sini, dari anak sampai manula. Tak cuma orang yang berolah raga, yang sekedar cuci mata ataupun jual tampang juga banyak. Dan tentu saja orang jual makanan dan minuman juga banyak. terutama jual siomay dan lumpia. Belum lagi

Di kira lemper

Suatu hari Kopong dan Onyis pergi untuk memenuhi undangan sahabat mereka yang tengah mengkithankan anaknya. Setelah beramah tamah, Kopong dan Onyis menengok anak yang barusan di sunat. Sambil menikmati hidangan lemper ( makanan kas Jawa yang terbuat dari ketan dan di dalamnya berisi daging ayam cincang ) Kopong bertanya pada Onyis
Kopong : kenapa sih, orang sunat selalu itunya di balut perban?
dengan cuek Onyis menjawab.
Onyis  : kalau di balut pakai daun pisang, ntar kamu pikir lemper lagi.
Kopong bengong sambil melihat lemper yang sedang ia makan.

Tanah Lot, Tabanan-Bali

Satu lagi icon Bali, Tanah Lot. Pura yang berada di pinggir laut ini banyak menginpirasi para pelukis maupun fotografer untuk mengabadikan keeksotisan Pura ini. tidak hanya itu, keindahan pura ini banyak tercetak di kaos, baju, tas ataupun aneka suvenir lainnya. Jika kamu ada di sana maka kamu tidak akan membantah pendapat bahwa Pura Tanah Lot memang benar benar indah.
Saat senja datang air laut mengelilingi pura ini, seolah pura ini berada di tengah laut. Namun di pagi hari sampai siang kita bisa berada di sekitar pura bahkan berada di bawah persis tanah yang berongga penyangga pura. Wuihhh... tidak bisa di bayangkan betapa kagumnya melihat keindahan alam yang satu ini. Tidak jauh dari Pura ini ada ular ular yang di anggap suci berada di rongga tebing tepat di seberang Pura yang di jaga oleh penduduk setempat. setahuku cuma ada dua ekor aja sih, berwarna belang belang hitam dan putih.
Selain pura Tanah Lot, juga ada pura lain di dekat sana, yakni pura Batu Bolong. Pura yang berada di atas tebing dan berlobang hingga air laut bebas keluar masuk melewati lobang tebing tersebut. Jika dari pintu gerbang menuju pura Tanah Lot, kita belok ke kanan menaiki taman yang agak menanjak dan akan terlihat pura Batu Bolong.  Menjelang sore hari semakin banyak wisatawan yang datang untuk menyaksikan sunset/matahari terbenam. Seperti biasa, di area wisata pasti banyak orang jualan suvenir, restoran dan para pedagang lain. Makanya jika ada teman atau keluarga ke Bali untuk wisata pasti ku sempatkan untuk mengunjungi pura yang satu ini.