25.8.11

Kasihmu

renda luka luruh
tanggal bagai daun kering
ketika tetesan embunmu
basahi lusuh jiwaku

Sukacita kau kenakan
bagai mahkot hiasi hatiku
harapan kau berikan
bagai jubah hangatkan dirku

walau kuberpaling darimu
namun kasihmu padaku
abadi dari waktu ke waktu

23.8.11

Seni Menulis Di Lontar



Kata Lontar berasal dari bahasa Jawa , ron dan tal yang berarti  daun tal. Daun ini berasal dari pohon siwalan yang di keringkan dan di pakai sebagai media untuk menulis di masa lalu. Naskah naskah  atau yang kadang di sebut manuskrip  yang terbuat dari daun lontar ini di jadikan sumber informasi sejarah dan di simpan di meseum atau perpustakaan. Salah satunya dua lontar kakawin Ramayana yang tertua di simpan di perpustakaan Nasional R.I.  lontar ini berasal sari Merapi-Merbabu, Jawa Tengah dari abad ke-16 Masehi. Sangat tua bukan?!
Jadi sangat di sayangkan jika teknik menulis di lontar ini harus musnah, hanya karena jaman sudah berubah dengan berkembangnya teknologi. Setidaknya anak cucu kita masih bisa melihat teknik penulisan dari masa lalu yang menjadi sumber sejarah. Dan Sekali lagi kita harus acungi jempol untuk masyarakat  Bali yang sampai sekarang masih memproduksi lontar dan melestarikan teknik penulisan di daun lontar ini. kenapa di beri acungan jempol sekali lagi? Karena selain tetap melestarikan penulisan di lontar mereka juga konsisten menjaga dan melestarikan adat dan budaya mereka sampai sekarang.
Salah satu upaya pelestarian budaya seni menulis di lontar adalah dengan mengadakan perlombaan seni menulis di lontar secara periodik. Salah satu contohnya adalah lomba seni menulis aksara Bali ( di Jawa di kenal dengan ha na ca ra ka ) di  lontar  yang di adakan di PKB ( Pameran Kesenian Bali ) ke-13  di bulan Juni-Juli tahun 2011 di Art Centre Denpasar, Bali.

12.8.11

Angan


sendiri, rebah dalam pembaringan
hati larut oleh nada
coba menghitung angan
coba rasakan angan menjelang

adakah angan akan nyata
atau semu seperti bayang
manakala cahaya ada
dia akan berada